Manajemen Pendidikan Inklusi

 Nama: Asep Nur Iskandar

 Prodi : PGSD

 STKIP Syekh Manshur, Pandeglang

 Semester : 4


RIVIEW MANAJEMEN PENDIDIKAN INKLUSI DI SDN KALIRUNGKUT 1 SURABAYA

Hasil Penelitian

SDN Kalirungkut 1 Surabaya merupakan sekolah yang berbasis pendidikan inklusi di dalamnya sesuai dengan surat keputusan kepala Dinas Pendidikan kota Surabaya terbaru Nomor 155/0107 yang ditetapkan pada tanggal 02 Januari 2018 bahwa jumlah sekolah inklusi di kota Surabaya berjumlah 55 sekolah. 

Pada SDN Kalirungkut 1 Surabaya, terdapat kurang lebih sembilan puluh peserta didik berkebutuhan khusus yang mengikuti pembelajaran di kelas reguler dengan berbagai jenis ketunaan. Visi misi sekolah setiap tahun dirubah, tujuannya untuk lebih meningkatkan profesionalitas peserta didik. Visi sekolah tersebut adalah membentuk manusia yang unggul, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, menguasai IPTEK dan berwawasan lingkungan. 

Dalam perencanaannya, pembelajaran inklusi mencakup beberapa hal yaitu: (a) perencanaan silabus, (b) perencanaan program pembelajaran (RPP), (c) perencanaan Program pembelajaran individual (PPI) yang disesuaikan dengan ketunaan masing-masing peserta didik. Selain itu pembelajarannya juga dimodifikasi dan dipilih sesuai grade nya yaitu: pertama, anak dengan kemampuan akademik rata-rata dan di atas tinggi disiapkan kurikulum terpadu dengan kurikulum normal. Kedua, anak dengan kemampuan akademik sedang (di bawah rata-rata), disiapkan kurkulum modifikasi fungsional. Dan ketiga, anak dengan kemampuan akademik sangat rendah, disiapkan kurikulum pengembangan bina diri. Untuk perencanaan pembelajaran direncanakan sejak awal tahun pelajaran baru dengan didiskusikan bersama tim guru pendamping khusus dan wali kelas. 

Sebelum pembuatan rencana pembelajaran terlebih dahulu dilihat dari identifikasi siswa maupun hasil asesmen yang telah dilakukan selama semester sebelumnya.Sedangkan peserta didik yang baru merencanakan pembelajarannya disesuaikandari hasil IQ dan identifikasi awal saat pertama kali observasi PPDB.Pengorganisasian pembelajaran pendidikan inklusi dilakukan denganmemberikan kewenangan terhadap staf dan guru yang bertugas sebagai gurupendamping khusus dan wali kelas. Selain itu, kepala sekolah juga membagi tugassesuai bagiannya masing-masing dengan memilah-milah dari setiap kebutuhandivisi untuk pendidikan inklusi. Secara pelaksanaannya, siswa tetap berada didalam kelas reguler mengikuti pembelajaran yang sama dengan siswa padaumumnya, naun pada jam tertentu peserta didik berkebutuhan khusus diarhakan kedalam kelas sumber untuk mendapatkan bimbingan tambahan. Materi yangdiberikan kepada peserta didik tidak jauh beda dengan peserta didik secara umum,sam-sama menggunakan kurikulum 2013 hanya saja dengan modifikasi. Tiapindikator dalam rencana pembelajaran diturunkan sesuai dengan kemampuanpeserta didik berkebutuhan khusus. Sedangkan pelaksanaan program pembelajarnaindividual dilaksanakan ketika peserta didik berada di dalam kelas sumber.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan inlusi diberikan kelas sumberyang di dalamnya memberikan suasana belajar yang luas dan menyenangkan, didalamnya juga terdapat mainan edukatif untuk menstimulus peserta didik yang memiliki ketunaan seperti down syndrome, retardasi mental dan lain sebagainya. Kelas sumber tersebut adalah ruangan tersendiri khusus bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang digunakan ketika jam bimbingan, sehingga tidak bercampur dengan kelas reguler. Tujuan diberikan kelas sumber yang nyaman agarpeserta didik berkebutuhan khusus dapat belajar dengan senang dan tidak monoton. Evaluasi pembelajaran bagi pendidikan inklusi dilihat dari proses pelaksanaannya apakah terdapat hambatan yang menajadiakn tidak terlaksananya beberapa program sehingga perlu adanya modifikasi ulang. Adapun evaluasi hasil ditunjukkan dengan pemberian raport atau laporan hasil belajar siswa yang diberikan kepada dinas pendidikan kota Surabaya setiap bulannya. Untuk evaluasi hasil belajar siswa tiap semester diberikan raport dengan dua jenis yaitu raport penilaian sesuai dengan peserta didik umum dan raport deskripsi hasil dari penilaian belajar selama berada di kelas sumber. Selain itu juga diberikan evaluasi selama tiap bulan dengan melaksanakan asesmen, tujuannya untuk mengetahui perkembangan belajar siswa ada peningkatan atau tidaknya.Dari data yang diperoleh maka manajemen pembelajaran pendidikan inklusisangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) visi dan misi sekolah, (2) kondisisekolah inklusi, (3) kondisi sekolah inklusi berdarkan jumlah siswa ABK dan jenisnya, (4) kondisi sekolah berdasarkan keadaan sarana prasarananya, (5) kondisi sekolah inklusi berdasarkan suasana pembelajarannya, dan (6) kondisi sekolah berdasarkan ada dan tidaknya dukungan.




Komentar

Postingan Populer