MANAGEMENT PENDIDIKAN INKLUSI DI SDN NEGRI TANGGERANG 1


Dalam sebuah kehidupan berorganisasi lembaga ataupun lainnya diperlukan sebuah management, management sendiri merupakan sebuah pengelolaan atau tatanan , pengaturan untuk mengelola aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam sebuah pendidikan inklusi management sendiri difokuskan kepada penataan kelas, rutinitas dalam kelaspun sangat membantu peserta didik dalam belajar lebih cepat dan tanggap. Untuk itu diperlukan kerjasama dan pengelolaan kelas yang baik dengan melibatkan semua untusHal ini di lakuakn kepada semua siswa untuk memperoleh kebersamaan terhadap anak yang memiliki kelainan Anak Berkebutuhan Khusus, agak bisa terhindarnya pola pikir negatif terhadapap ABK yang dapat menimbulkan diskriminiasi.  

Untuk proses pembelajaran mengikuti peraturan dan tata tertib disekolah yang berlaku, adapun tatanan sebelum kelas dimulai  di SD Negri Tanggerang 1 adalah sebagai berikut:

1.      Murid datang 15 menit sebelum jam belajar dimulai.

2.      Berbaris dikelas sebelum masuk ke kelas.

3.      Memberi salam kepada guru.

4.      Berdoa sebelum melakukan pembelajaran

5.      Menyanyikan Lagu wajib dan nasional

6.      Memberikan ice breaking

7.      Memulai pelajaran

8.      Wali murid dilarang menunggu didalam kelas

9.      Dilarang makan dan minum dalam kelas diwaktu pelajaran sekolah.

10.   Murid memakai seragam yang telah ditentukan

11.  Berdoa dulu sebelum pulang dan memberi salam pada guru.

Dalam mengelola pendidikan inklusi maka guru harus mengatur tempat duduk peserta didik terlebih dahulu supaya dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya dan dibantu dengan guru pendamping, agar ABK dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal dan dibantu oleh seorang guru pendamping. Untuk mengatur tempat duduk bisa menggunakan denah di bawah ini:

Keterangan:

Warna Biru Tua : Guru Utama

Warna Biru Muda : Guru Pendamping

Warna Ungu : ABK yang memiliki kelainan Tinggi

Warna Merah : ABK yang memiliki kelainan Rendah

Warna Hijau : Anak-anak Normal

Dapat dilihat bahwa anak-anak yang memiliki kelainan khusus diletakan didepan, agar fokus anak-anak ABK dapat teralihkan ke fokus guru uatma dan dibantu dengan guru pendamping dengan dikelilingi oleh anak-anak normal. Nah, sebagai guru penamping juga mereka harus bisa menciptakan lingkungan belajar yang menarik, tidak memandang latar belakarang, jenis kelamin, karakteristik, dan kemampuan peserta didik. Setelah dirasa semua nya sudah terencana, maka dilanjutkan dengan pengenalan terhadap anak-anak ABK dengan didampingi oleh guru pendamping. Dilanjutkan dengan pembelajaran, masih dengan didampingi guru pendamping.

Untuk pembelajaran kelompok juga dapa dilakukan dengan mengatur tempat duduk sebagai berikut:


Dengan pengaturan tempat duduk yang sesuai, maka semua peserta didik akan lebih mudah dapat berinteraksi dengan peserta didik lainnya. Keterampilan antar pribadi pada pembelajaran ini akan terlihat jelas dalam pembelajaran kelompok, dengan membangun semangat berkelompok akan mengarahkan pada keberhasilan pembelajaran kelas. Karena mereka bisa saling mengenal dan memahami satu sama lain.

Hal lain yang perlu diperhatikan kembali dalam pelayanan pendidikan inklusi ini adalah penyediaan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang menstimulasi kerja sama bukan kompetiti, serta mengakomodasi kebutuhan belajar sesuai dengan anak peserta didik.

Lanjutan layanan kembali bagi siswa ABK yang sudah mampu belajar dengan didampingi guru pendamping, adalah dengan mengadakan kerjasama dengan agar menciptakan pembelajaran dengan suasana kelas yang nyaman, menarik, menyenangkan untuk semuanya. Guru pendamping juga selain mendampingi ABK dalam pembelajaran, ia juga harus bisa memamtau perkembangan peserta didik dalam menangkap pembelajaran yang disampaikan oleh guru utama.

Komentar

Postingan Populer