Sejarah pendidikan inklusi
Lutfi Adrikni
Negara yang awal mulanya memperkasai adanya pendidikan inklusi yaitu negara Skandinavia yang meliputi Denmark, Swedia, Norwegia. Di amerika pada tahun 1960 oleh presiden kennedy. Iya mengirimkan pakar pakar pendidikan luar biasa ke Skandinavia.
Mulai memperkenalkan konsep pendidikan inklusi dengan adanya pergeseran model pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus dari segretatif (memisahkan antara ABK dan ATBK) ke integratif (menyatukan antara ABK dan ATBK).
Pada tahun 1991 di bangkok memperkuat adanya pendidikan inklusi konvensi dunia tentang pendidikan inklusi yang menghasilkan deklarasi "Education for all" dimana implikasi dari pernyataan ini meningkatkan semua anggota konvensi ini agar semua anak mendapatkan hak layanan pendidikan yang memadai termasuk ABK.
Pada tahun 1994 diselenggarakan pendidikan inklusi di Samalanca Spanyol. Ada tiga hasil dari konvensi tersebut, diantaranya:
1. Semua anak sebaiknya belajar bersama
2. Pendidikan didasarkan dengan kebutuhan siswa
3. ABK diberikan pendidikan yang khusus
Masuknya pendidikan inklusi Indonesia pada tahun 2004 di Bandung, dengan alasan karena di berbagai negara sudah adanya pendidikan inklusi. Dan menyelenggarakan konvensi nasional di deklarasikan di Bandung dengan komitmen menuju pendidikan inklusi.
Dilanjutkan pada tahun 2005 diadakan simposium internasional di bukittinggi-padang untuk memperjuangkan jaminan bahwa semua anak memiliki hak belajar yang berkualitas dan layak.
Di bukittinggi menemukan perlunya terus dikembangkan program pendidikan inklusi.
Tujuan dan manfaat
1. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh anak
2. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar
3. Menciptakan sistem menghargai keanekaragaman
Komentar
Posting Komentar