Sejarah Pendidikan Inklusi

 Nama : M. Ridwan

Nim : 208620600208

Dosen Pengampu Ajeng Muliasari, S.Kom.I,. M. P.d

Mengulas materi hari Jumat.

Sejarah perkembangan pendidikan inklusif di dunia pada mulanya diprakarsai dan diawali dari negara-negara Scandinavia (Denmark, Norwegia, Swedia). Dimana pendidikan yang menyatukan atau memprakarsai bahwa ABK ( Anak Berkebutuhan khusus ) dan ATBK ( anak tidak berkebutuhan khusus ) dalam pelaksanaan pendidikan nya harus disatukan.

Pada tahun1960-an oleh Presiden Kennedy mengirimkan pakar-pakar Pendidikan Luar Biasa ke Scandinavia untuk mempelajari mainstreaming dan Least restrictive environment, yang ternyata cocok untuk diterapkan di Amerika Serikat.pendidikan inklusif di dunia semakin nyata terutama sejak diadakannya konvensi dunia tentang hak anak pada tahun 1989 Dilanjutkan pada tahun 1991, di Bangkok pendidikan inklusi semakin ditingkatkan diadakannya konvensi hak anak yang menghasilkan edukasi yang disebut “education for all” yang artinya “Pendidikan Untuk Semua” konferensi agar semua anak tanpa kecuali (termasuk anak berkebutuhan khusus) mendapatkan layanana pendidikan secara memadai. Ditahun 1994 diselenggarakan konvensi pendidikan di Salamanca Spanyol yang mencetuskan perlunya pendidikan inklusif yang selanjutnya dikenal dengan ’the Salamanca statement on inclusive education”

1. Semua anak sebaiknya belajar bersama

2. Pendidikan disesuaikan kebutuhan siswa

3. ABK ( Anak Berkebutuhan khusus ) diberikan layanan khusus

Pendidikan inklusi telah dirintis sejak tahun 1986 namun dalam bentuk yang sedikit berbeda sistem pendidikan tersebut awalnya dinamakan pendidikan terpadu dan disahkan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 002/ U / 1986 tentang penyelenggaraan pendidikan terpadu di Indonesia lambat laun pada tahun 2004 Indonesia menyelenggarakan Konvensi nasional dengan menghasilkan deklarasi Bandung dengan komitmen Indonesia menuju memperjuangkan hak-hak anak dengan hambatan belajar pada tahun 2005 diadakan simposium internasional di Bukittinggi dengan menghasilkan rekomendasi Bukittinggi yang isinya antara lain menekankan perlunya terus dikembangkan program pendidikan .

Pendidikan inklusi Jadi yang pertama itu memberikan kesempatan kepada semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya yang kedua membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar yang ketiga membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan mencegah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah yang keempat menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman tidak diskriminatif serta ramah terhadap pembelajaran dan yang paling penting yang kelima memenuhi amanat undang-undang Dasar 1945.





Komentar

Postingan Populer