Sejarah Pendidikan Inklusi Di Dunia dan Di Indonesia

 Baiklah, disini saya akan sedikit mengulas materi yang telah di sampaikan oleh dosen yaitu ibu ajeng mulia sari, M. Pd. Dalam mata kuliah Pendidikan Inklusi pada hari jum'at, tanggal 18 februari 2022.


Sejarah Pendidikan Inklusi

Oleh : Elis listiani fajrin



Sejarah perkembangan pendidikan inklusi di dunia, pada mula nya di awali dan di prakarsai oleh 3 Negara yang di sebut Scandinavia (Swedia, Denmark, dan Norwegia).  Di Amerika Serikat pada tahun 1960 oleh presiden Kennedy yang mengirimkan pakar/para ahli pendidikan luar biasa ke Scandinavia ini. Pada saat itu model pendidikan inklusi masih menggunakan segregatif, yakni memisahkan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dengan ATBK (Anak Tanpa Berkebutuhan Khusus). Untuk itulah adanya pergeseran model pendidikan dari segregatif ke Integratif, yakni menggabungkan/menyatukan ABK dengan ATBK.


Dilanjutkan pada tahun 1991, di Bangkok pendidikan inklusi semakin ditingkatkan dn diadakannya konvensi hak anak yang menghasilkan edukasi yang disebut "education for all" yang artinya "Pendidikan Untuk Semua" untuk implikasi dari statement ini yaitu meningkatkan semua anggota konversi dan mengikat bagi semua anggota konferensi agar semua anak tanpa kecuali (termasuk anak berkebutuhan khusus) mendapatkan layanan pendidikan secara memadai.


Sebagai tindak lanjut deklarasi Bangkok, pada tahun 1994 diselenggarakan konvensi pendidikan di Salamanca Spanyol yang mencetuskan statement pendidikan inklusi yang selanjutnya dikenal dengan :

1. Semua anak ssbaiknya belajar bersama

2. Pendidikan disesuaikan kebutuhan siswa

3. ABK diberikan layanan khusus


Sejalan dengan kecenderungan tuntutan perkembangan dunia tentang pendidikan inklusi, Indonesia pada tahun 2004 menyelenggarakan konvensi nasional dengan menghasilkan Deklarasi Bandung dengan komitmen Indonesia menuju pendidikan inklusi. 


Dilanjutkan, pada tahun 2005 diadakan simposium internasional di Bukit Tinggi, untuk memperjuangkan hak-hak anak yang memiliki hambatan dalam belajar yang menekankan perlunya terus dikembangkan program pendidikan inklusi sebagai salah satu cara menjamin bahwa semua anak benar-benar memperoleh pendidikan dan pemeliharaan yang berkualitas dan layak. 


Tujuan dan Manfaat Pendidikan Inklusi :

1. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak

2. Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar

3. Meciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman, tidak diskriminatif, serta ramah dalam pembelajaran



Sekian yang dapat saya simpulkan, mohon maaf bisa terdapat banyak kesalahan dalam penulisan:)

Komentar

Postingan Populer